Kamis, 17 Juli 2014

Persaingan Ketat Menuju Kursi RI 1 dan RI 2 Istana Kepresidenan RI.

Pemilu presiden RI sudah lewat, tinggal menunggu kesepakatan hasil dari kantor KPU Pusat pada tangggal 22 juli 2014 dan ketok palu di Republik Indonesia. Masing-masing pasangan calon Presiden RI dan Calon Wakil Presiden RI periode 2014-2019 sudah berunjuk gigi berbagai saluran dan mengumumkan kemenangan. Persaingan dua kubu calon Presiden RI dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019  memperketat menuju kursi RI 1 dan RI 2 di Istana Kepresidenan Republik Indonesia ini.
Akan tetapi semua keputusan dan kesepakatan ada pada tanggal 22 juli 2014 dari hasil KPU Pusat dan ketok palu untuk ke sahaannya. Setiap pasangan calon tidak boleh saling opini kemenangan dan penulis melihat secara pandang serta baca substansi 4 pilar kehidupan berbangsa dan negara dan juga secara konstitusi bahwa civil tidak bisa menjadi Presiden RI karena semua sudah diatur dalam 4 pilar kehidupan berbangsa dan negara sampai amandemen keberapa pun sudah sah mutlak yang aslinya diatur.
Indonesia adalah negara hukum, Indonesia memiliki panjang 2 juta km persegi, Indonesia adalah negara identitas baru bukan dari kisah pelanjut dari kerajaan masa lalu, Indonesia ada karena pemuda Indonesia bersatu dan berkumpul menjadi kesatuan forum konferensi Internasional di negara Eropa Barat, Negara Indonesia memiliki 4 otonomi khusus dan yang lain semuanya otonomi daerah yang membuat kebijakan disetiap masing-masing daerah.
Indonesia bukan budaya DEBAT dan Ngotot, kata siapa, siapa yang mengajarkan dan dalam subtansi mana bahwa Indonesia budayanya debat dan ngotot?itu salah besar Negara Indonesia memiliki dan mengajarkan nilai tata krama dan budi pekerti yang luhur, saling menghargai dalam kerukunan umat beragama, diskusi, kajian dan dialog bersama seluruh elemen lapisan masyarkat Indonesia sebagai bentuk komunikasi efektif masyarakat Indonesia.
Penulis
R Cahyo Prabowo

Kisruhnya Kekuasaan di Republik Ini

Pasca Pemilu presiden RI pada beberapa yang hari lalu tepat tanggal 09 Juli 2014, Masing-masing calon kandidat pemipin di negeri ini sudah melakukan jumpa pers kemenangan versi masing-masing diberbagai saluran media konvensional dan media online / media baru (new media). Padahal ketok palu belum diketok Dan belum ada jawaban hasil dari KPU pusat maka belum sah menjadi Presiden RI dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019.

Penulis melihat dan mengamati diberbagai saluran media konvensional dan media online / media baru (new media) dan juga terjun langsung kelapangan bahwa kekuasaan kepemimpinan di negeri sendiri sangat kisruh dari zaman Indonesia kerajaan sampai terbentuknya negara yang melalui diskusi, kajian, dialog dan rapat rapat di konferensi dunia ini, kenapa demikian karena setiap insan manusia di negeri ini optimis sekali menjadi pemimpin.

Yang jadi pertanyaan sekarang adalah jika setiap orang ingin menjadi Presiden RI, lah yang jadi bawahannya siapa yang diisi? kalau kekuasaan di negeri ini kisruh terus entah sampai kapan waktunya akan berakhir kejawab semua kalau begini caranya atau ada unsur keserakahan kekuasaan kah?

Indonesia adalah negara hukum, Indonesia di pimpin bukan dari kalangan sipil, Indonesia memiliki luas 2 juta km persegi, Negara Indonesia banyak budaya, bahasa daerah, ras, suku dan agama serta pariwisata yang tidak kalah menarik dengan luar negeri yang begitu paling banyak pariwisata yang eksotik keindahan alamnya. Semoga Indonesia kedepan di pimpin bukan dari kalangan sipil dan harus menjadi bangsa yang besar.

Salam damai dan bersatu untuk semua lapisan masyarakat dan jangan melupakan 4 pilar kehidupan berbangsa dan negara.

Penulis

R Cahyo Prabowo

Budaya Debat dan Ngotot, Budaya Indonesia kah?

Pasca acara debat Capres dan Cawapres yang disiarkan langsung lewat media konvensional beberapa hari yang lalu bahwa memiliki dampak pengaruh kepada masyarakat. Karena masyarakat kita cenderung kalau memiliki masalah harus mesti debat dan ngotot padahal masyarakat itu sendiri salah harus debat dan ngotot untuk menghindari kesalahan yang telah di perbuat dan pada akhirnya orang tersebut kabur serta tidak meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat.

Apakah budaya DEBAT dan NGOTOT adalah budaya kita? jawabannya adalah tidak dan bahkan bukan sama sekali di kehidupan masyarakat berbangsa dan negara.kata siapa, dalam substansi dan pengajaran mana komunikasi efektif manusia itu debat dan ngotot? siapa yang mengajarkan budaya DEBAT dan NGOTOT di Republik Indonesia ini?

Apakah juga acara debat beberapa hari yang lalu melalui media konvensional membawa pengaruh luar biasa masyarakat Kita?Ini sebuah fenomenal baru yang terjadi dan memiliki dampak pengaruh yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat berbangsa dan negara serta perlu adanya kajian dan penelitian terbaru bahwa komunikasi efektifnya melalui debat dan ngotot????

Penulis sekali lagi memaparkan kesimpulan bahwa Budaya DEBAT dan Ngotot adalah bukan milik Indonesia dan juga bukan sebagai komunikasi efektif masyarakat Kita kalau memang memiliki masalah selesaikan permasalahan anda dengan cara tatap muka, musyawarah bersama seperti yang sudah diajarkan dan memiliki nilai yang terkandung dari Pancasila, duduk bersama dan dialog bersama kepada kedua belah pihak agar permasalahan yang ada diperbuat bisa di selesaikan secara bijaksana.

Penulis

R Cahyo Prabowo

Kopi Cap Liong Bulan, Mantul Juragan

  Indonesia adalah Negara Pancasila dan Negara Hukum, Indonesia memiliki 17508 Pulau dari Sabang hingga Merauke, Luas keseluruhan Indonesia ...