Jumat, 05 Januari 2018

Berlomba-Lomba Kepala Daerah, Ayo Anak Muda Berlomba Jadi Guru Besar

Indonesia adalah negara berkembang dan menjadikan bangsa yang besar, maju, Negara Indonesia adalah negara hukum, Negara Indonesia memiliki panorama pariwisata yang sangat bagus, eksotik jika dirawat, dijaga kelestarian keindahan alamnya. Luas Negara Indonesia mencapai 1.9 Juta Km Persegi dari Sabang hingga Merauke. 
Tiap 5 tahunan Indonesia melakukan Pesta Demokrasi dalam Pemilihan Kepala Daerah, Calon Anggota Legislatif, hingga Pemilihan Presiden RI dan Wakil Presiden RI. Banyak masyarakat Indonesia berlomba-lomba menjadi pejabat publik, pejabat politik, pejabat negara, setingkat pejabat. Lantas, Mengapa masyarakat tidak mengejar menjadi Guru Besar (Profesor) ahli dan pakar dalam bidangnya?
Padahal negara Indonesia jumlah Guru Besar (Profesor) tidak banyak di bandingkan negara lain dan negara maju sudah mencapai 24 ribuan Guru Besar (Profesor) sedangkan di Negara Indonesia sendiri sekitar 6600-an orang Guru Besar.Lain kemana? Apakah masyarakat kita cenderung berlomba-lomba menjadi Kepala Daerah demi mengejar kursi kekuasaan pada akhirnya kalah, kena penyakit jantung, stroke dan lainnya akibat dari mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah.
Sudah saatnya anak muda Indonesia berlomba-lomba menjadi Guru Besar (Profesor) karena menjadi Guru Besar pasti enak,terjamin, netral dan bersikap Profesional pada bidang keilmuannya serta tidak ikut pragmatisme Politik. Guru besar (Profesor) pensiun sampai umur 75 tahun dan pastinya banyak tunjangan yang didapatkan.
Ayo ANAK muda Indonesia terus mengejar menjadi Guru Besar (Profesor) dalam bidang keahlian yang dimilikinya biar bangsa Indonesia menjadi bangsa maju, besar, cerdas, mandiri dan sejahtera.
Penulis 
R Cahyo Prabowo

Anak ''Zaman Now'' Beda dengan Anak ''Zaman Old"


Dahulu kala zaman masih menggunakan burung dara sebagai memberikan surat, menyampaikan sebuah informasi dan lain lainnya dalam melakukan suatu komunikasi antar manusia. Seiring berkembangan zaman mulai berubah dengan secara pesat dan cepat, burung sudah mulai ditinggalkan oleh manusia. Perlahan perkembangan teknologi komunikasi, informasi dan informatika berubah mulai dari Konvensional kini beralih ke ONLINE (Digitalisasi Media).
Begitu juga di Negara tercinta ini sekarang, pasca reformasi dan memasuki demokrasi, serta memasuki era digitalisasi online yang begitu cepat dalam perkembangannya, era keterbukaan informasi publik telah mengubah pola hidup masyarakat Indonesia termasuk halnya soal kartu digital. Ya, kartu digital adalah sebuah kartu untuk mempermudah, efisien, hemat, praktis dalam penggunaanya.
Salah satunya termasuk halnya telah diterbitkan sebuah Kartu Identitas Anak Republik Indonesia, boleh dikatakan Kartu Identitas Anak Republik Indonesia suatu hal baru dan pertama kali ada di Indonesia. Dahulu anak melahirkan sampai umur 17 tahun tanpa ada Kartu Identitas Anak, Namun kini ada dan wujudnya sudah ada namanya Kartu Identitas Anak Republik Indonesia.Anak baru lahir sudah mendapatkan Kartu Identitas Anak Republik Indonesia atau memang ada Proyek Kembali? Kebayoran Lama, Jumat (05/01/2018).
Lantas anak dahulu belom secanggih, belom memiliki Kartu Identitas Anak digital Republik Indonesia dan belom secanggih anak zaman now, semodern anak zaman now yang dimana sudah memiliki Kartu Identitas Anak yang baru lahir dan Identitas anak dalam kartu digitalisasi modern. Inilah potret perkembangan teknologgi komunikasi, informasi dan informatika yang begitu perkembangannya sangat cepat, praktis dan mengubah hidup manusia di zaman now seperti saat ini.
Penulis
R Cahyo Prabowo

Kopi Cap Liong Bulan, Mantul Juragan

  Indonesia adalah Negara Pancasila dan Negara Hukum, Indonesia memiliki 17508 Pulau dari Sabang hingga Merauke, Luas keseluruhan Indonesia ...