Pesta demokrasi rakyat indonesia segera hadir dihadapan masyarakat luas di seluruh pelosok tanah air yaitu pemilu 2014. Demokrasi sendiri muncul di Indonesia sejak reformasi 1998, sudah 15 tahun demokrasi berdiri di Indonesia.
Pemilu tempat suatu ajang calon kandidat melakukan komunikasi politiknya berbagai macam cara dilakukan seperti kampanye, blusukan, diskusi, wawancara mendalam kepada masyarakat luas lewat media konvensional, media online/ media baru (new media) untuk menarik simpati masyarakat Indonesia.
Pemilu 2014 sebagai memperebutkan kursi kekuasaan di Senayan dan menjadi Orang Nomor Satu dan Dua Di Republik Indonesia. Berbagai macam cara yang dilakukan oleh para calon kandidat supaya menang dalam memperebutkan kursi kekuasaan di Republik Indonesia. Salah satu contohnya mobil murah yang pada akhir-akhir ini pesan informasi mengenai mobil murah vs mobil termahal diberitakan di berbagai macam media. Apakah sebuah mobil murah akan di jadikan atau menaikan pamor popularitas para calon kandidat di Pemilu 2014?
Berbicara soal mengenai konteks harga kendaraan bermotor seperti bus,truck, pick-up, mobil, motor, kapal terbang, kapal dll tetap aja harganya mahal. Apakah mobil murah dijadikan sebagai mobil transportasi massal belum tentu dan mungkin tidak. Kehadiran mobil murah bisa membawa dampak yang cukup besar diantaranya kemacetan semakin tidak terurai, kredit macet, tempat parkir tidak menampung jumlah mobil yang keluar dan kedepannya semakin kompleks dalam mengatasi sebuah kemacetan yang tak kunjung usai.
Masyarakat perlu dan bermanfaat kehadiran transportasi massal yang banyak, nyaman, terjangkau, murah bersih, bebas terhindar dari tindak kejahatan di tiap transportasi massal sebagai sarana, prasarana roda kehidupan masyarakat di seluruh Indonesia kalau perlu di Indonesia timur juga harga menuju dan transportasi massalnya harganya terjangkau dan murah sehingga masyarakat menggunakan moda transportasi massal.
Penulis
R Cahyo Prabowo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar