Rabu, 21 Agustus 2013

Trend Blusukan Para Calon Kandidat Menjelang Pemilu 2014 di Indonesia

Pasca pemerintahan orde baru lengser pada tahun 1998, era reformasi muncul ditahun 1998 sd sekarang. Era reformasi berlangsung dari tahun 1998 sampai dengan saat ini. Era reformasi sudah berjalan 15 tahun sejak tahun 1998 pasca pemerintahan orde baru dan muncul dengan sistem demokrasi.

Demokrasi sendiri ialah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang. Berbicara mengenai demokrasi adalah memperbincangkan tentang kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan secara beradab. Ia adalah sistem manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia.

Pelaku utama demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini selalu diatasnamakan namun tak pernah ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasiadalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melangggar hak-hak itu.

Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik.  Sedang demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak dan akan terpilih secara langsung.

Pemilu 2014 tidak akan lama lagi akan segera hadir dihadapan khalayak luas di seluruh nasional Republik Indoneia. Para calon kandidat berlomba-lomba mendekati masyarakat dengan berbagai macam cara yang dilakukan. Misalnya para calon kandidat mendekati warganya dengan cara blusukan, menyapa dan merangkulnya padahal sebelumnya para calon tersebut belum tentu mau merangkulnya dan terjun langsung dengan warganya.

Sebuah fenomena trend baru model gaya blusukan para calon kandidat di Indonesia Menjelang pemilu 2014 yang sebentar lagi akan segera hadir di hadapan khalayak luas. Seharusnya para calon kandidat mendekati masyarakat, merangkul, berdialog dengan masyarakat luas sebelum menjadi seorang pemimpin dan jika sudah jadi menjadi pemipin harus bisa melayani masyarakat secara sungguh-sungguh.

Seharusnya Para calon kandidat mempunyai jiwa, menggerakkan dan meneruskan semangat cita-cita 4 pilar kebangsaan Republik Indonesia.

4 Pilar kebangsaan Indonesia adalah
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Jangan melupakan 4 pilar kebangsaan Republik Indonesia, menggerakkan 4 pilar kebangsaan Indonesia Raya, teruskan semangat menanamkan jiwa 4 pilar kebangsaan Republik Indonesia.

Salam Indonesia raya, Damai Dan Bersatu untuk semua lapisan masyarakat.

Penulis

R Cahyo Prabowo

Tidak ada komentar:

Kopi Cap Liong Bulan, Mantul Juragan

  Indonesia adalah Negara Pancasila dan Negara Hukum, Indonesia memiliki 17508 Pulau dari Sabang hingga Merauke, Luas keseluruhan Indonesia ...