Minggu, 24 Maret 2013

Teori Peluruh atau Jarum Hipodermik

Teori komunikasi massa Teori komunikasi massa yang kita bahas di sini bernuansa teori efek media (theories of media effects). 

Menurut Straubhaar dan LaRose (2000), disamping mengkaji tentang apa saja efek media terhadap manusia, para peneliti juga membuktikan bagaimana peranan media terhadap manusia secara psikis.
A.) Teori Peluruh atau Jarum Hipodermik Teori peluru ini merupakan konsep awal efek komunikasi massa yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970an dinamakan pula hypodermic needle theory (Teori jarum Hypodermik). Teori ini ditampilkan tahun 1950-an setelah peristiwa penyiaran kaleidoskop stasiun radio siaran CBS di Amerika Serikat berjudul The Invansion from Mars (Effendy.1993: 264-265).

Teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa, dan komunikasn dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayaknya yang tidak berdaya (pasif).
1. Model Komunikasi Satu Tahap (One Step Flow Of Communication) Model ini merupakan pengembangan dari teori komunikasi jarum hypodermik: pesan yang disampaikan melalui media massa langsung ditunjukkan kepada komunikan tanpa melalui perantara, misalnya opinion leader , Namun pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan juga tidak menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan.

Dalam model jarum hypodermik ada tokoh yang pas dalam menelitinya yaitu Model Harold D. Lasswell Model komunikasi menurut Lasswell berupa ungkapan verbal yang selama ini kita kenal dengan paradigm Lasswell,Yaitu 

1. Who (siapa sumbernya)
2. Says what (apa yang disampaikan)
3. In which channel (Melalui media apa)
4. To whom (siapa sasarannya)
5. With what effect (apa pengaruhnya).

Lasswell mengemukakan model ini dan kaitannya dengan strategi komunikasi massa. Dalam strategi komunikasi massa, menentukkan komponen-komponen perlu mendapat perhatian yang sangat cermat dan tepat karena target khalayak sarannya banyak. 

Dalam penelitian komunikasi massa amatlah penting menentukan unsur sumber (who) yang merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan (misalnya oleh penjaga gawang), dan unsur pesan (says what) yang merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (in which channel) dikaji dalam analisis media. Unsur penerima (to whom) dikaitkan dengan analisis khalayak, sementara unsure pengaruh (whith what effects) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi masssa pada khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa (Mulayana, 2007: 148).

Tidak ada komentar:

Kopi Cap Liong Bulan, Mantul Juragan

  Indonesia adalah Negara Pancasila dan Negara Hukum, Indonesia memiliki 17508 Pulau dari Sabang hingga Merauke, Luas keseluruhan Indonesia ...