Rabu, 19 Desember 2012

Metode Deskriptif

Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Beberapa penulis memperluas penelitian deskriptif kepada segala penelitian selain penelitian historis dan eksperimental. 

Mereka menyebut metode yang melulu deskriptif sebagai penelitian survai( isaac dan Michael,1981:46) atau penelitian obeservasional (wood,1977:29).

pengertian metode deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variable, satu demi satu.pengertian ini sama dengan analisis deskriptif dalam statistik, sebagai lawan dari analisis inferensial.

Pada hakikatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat. 

Deskriptif, menurut Jalalludin Rakhmat “penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa.

Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.” 

Penelitian dapat memahami bahwa dalam penelitian deskriptif peneliti ditempatkan sebagai pengamat agar dapat terjun langsung untuk mengumpulkan informasi, mengidentifikasi masalah, membuat perbandingan serta menentukan apa yang dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. Kata deskriptif berasal dari bahasa Inggris, descriptive, yang berarti bersifat menggambarkan atau melukiskan sesuatu hal.

Menggambarkan atau melukiskan dalam hal ini dapat dalam arti sebenarnya (harfiah), yaitu berupa gambar-gambar atau foto-foto yang didapat dari data lapangan atau peneliti menjelaskan hasil penelitian dengan gambar-gambar dan dapat pula berarti menjelaskannya dengan kata-kata.

Keduanya dalam laporan penelitian dapat digunakan agar saling melengkapi. Ada ungkapan bahwa gambar atau lukisan dapat memberi makna lebih dari sejuta kata.

Pelaku atau responden yang menjadi objek dan subjek penelitian, kegiatan atau kejadian yang diteliti, dan konteks (lingkungan) tempat penelitian dilakukan dilaporkan dengan cara deskriptif sehingga pembaca memahami dengan baik laporan hasil penelitiannya. Banyak sekali penelitian deskriptif yang dapat dilakukan oleh peneliti.

Ciri-ciri Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif dapat berupa kuantitatif (angka), kualitatif (angka), dan dapat pula kombinasi keduanya.

Penelitian deskriptif kualitatif diuraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden, apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitiannya, kemudian dianalisis pula dengan kata-kata apa yang melatarbelakangi responden berperilaku (berpikir, berperasaan, dan bertindak) seperti itu tidak seperti lainnya, direduksi, ditriangulasi, disimpulkan (diberi makna oleh peneliti), dan diverifikasi dikonsultasikan kembali kepada responden dan teman sejawat).

Minimal ada tiga hal yang digambarkan dalam penelitian kualitatif, yaitu karakteristik pelaku, kegiatan atau kejadian-kejadian yang terjadi selama penelitian, dan keadaan lingkungan atau karakteristik tempat penelitian berlangsung.

Penelitian deskriptif gabungan kuantitatif dengan kualitatif mengandung kedua hal yang telah dijelaskan di atas.

Jenis-jenis Penelitian Deskriptif dan Persyaratannya Jenis-jenis penelitian deskriptif kuantitatif ada empat jenis, yaitu 

-biasa,
-komparasi,
-korelasi,
-regresi.

Sesuai dengan fungsi ilmu, yaitu untuk menerangkan, memprediksikan, dan mengontrol; maka statistik deskriptif bertugas untuk menerangkan.

Statistik komparasi, korelasi, dan regresi bertugas untuk memprediksi dan mengontrol. Penelitian deskripsi biasa umumnya menggunakan statistik sederhana, seperti persentase, diagram, grafik, median, modus, distribusi frekuensi, mean, simpangan baku, dan angka baku; komparasi (perbedaan) dengan menggunakan uji t untuk dua kelompok atau analisis of varians (anova atau anava) untuk lebih dari dua kelompok; hubungan (korelasi) dengan menggunakan teknik korelasi; pengaruh dengan menggunakan teknik regresi atau analisis jalur (path analysis).

Penelitian Deskriptif ditunjukan untuk

1. mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan suatu gejala yang ada.
2. mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku
3. membuat perbandingan atau evaluasi
4. menentukan apa yang di lakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

jadi penelitian deskriptif bukan saja menjabarkan (analisis), tetapi juga memandukan (sintesis).

bukan saja melakukan klasifikasi,tetapi juga organisasi. dari penelitian deskriptiflah dikembangkan berbagai penelitian korelasional dan eksperimental.

sumber:

Drs.Jalaluddin Rakhmat, M.SC,Metode Penelitian Komunikasi,cetakkan kelimabelas,PT.Remaja RosdaKarya,Bandung,2012, hal 24-25 

Drs.Jalalludin Rakhmat,M.SC Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1985, hal. 34.

Tidak ada komentar:

Kopi Cap Liong Bulan, Mantul Juragan

  Indonesia adalah Negara Pancasila dan Negara Hukum, Indonesia memiliki 17508 Pulau dari Sabang hingga Merauke, Luas keseluruhan Indonesia ...